Kamis, 21 Agustus 2014

"ZUHUD"

Masya allah ..
semoga allah mengkaruniakan sifat zuhud ini kepada diri hamba-hambanya..
bacalah.. maka kamu akan mengerti betapa indahnya zuhud itu.. :)

teringat sebuah artikel yang beberapa waktu lalu sempat saya baca..
yang isinya menceritakan seorang muslimah shalehah..
yang ianya sibuk menata singasana di surga..


‘’Zuhudlah (hilangkanlah dari hatimu kecintaan) terhadap harta dunia niscaya Allah akan mencintaimu, dan zuhudlah (hilangkanlah dari hatimu keinginan) terhadap apa yang dimiliki orang lain niscaya engkau akan dicintai mereka.’’

masih tersisakah dizaman sekarang ini orang yang bersikap zuhud, sementara godaan untuk mementingkan dunia sedemikian beratnya?

tentu masih ada

‘’Di dunia ini masih akan selalu ada hamba-hamba pilihan Allah yang memahami untuk apa mereka diciptakan, mereka menyadari hakikat dunia yang esok atau lusa akan mereka tinggalkan. Mereka berhasil meyakinkan diri bahwa tak ada yang akan mereka bawa ketika masuk kubur nanti kecuali kain kafan, dan bahwa dunia yang tampak menyenangkan ini hanya akan menyisakan hisab yang panjang. Mereka sungguh orang-orang yang pandai , tak mau senang sesaat namun kemudian membawa petaka yang maha berat. Tak menginginkan kebahagiaan sebentar tetapi membawa penyesalan berkepanjangan.’’

hal itu dapat saya simpulkan ketika membaca kisah seorang anak yang menceritakan kehidupan ibunya selama hidup didunia ini kepada seorang ustadzah disebuah madrasah.

anak itu berkata, ‘’ibuku sepanjang hidupnya tak memiliki apapun kecuali 2 buah baju. Satu ia kenakan sementara yang lain ia cuci. Ia juga hanya memiliki 2 buah kerudung, mukena, sepasang sandal, sebuah sisir, cermin, piring, Alqur’an, tasbih, dan sejadah. Dia tak memegang satu senpun uang, tak memuliki perhiasan, rumah, barang, atau perabot apapun. Di masa tuanya beliau tinggal dengan kakak tertuaku. Apabila salah satu dari anaknya memberinya uang, dia akan menerimanya dengan senang hati dan mendoakannya namun keesokan harinya uang tersebut sudah tidak lagi di tangannya. Dan ketika beberapa hari yang lalu seseorang memberinya hadiah selembar kain, beliau berkata ‘jika umurku sampai Ramadhan nanti, jahitkan kain ini untuk baju sholatku sebagai pengganti mukena yang lama. Namun jika tidak, tolong berikan kepada ‘si fulanah’ yang rumahnya disana, kulihat mukena yang dipakainya telah usang dan tak lagi layak dipakai.

dan hal yang paling membuat saya takjub, ketika ibunya menjelaskan cita-citanya..
ia ingin menjadi orang yang termasuk dalam kelompok orang yang diceritakan Nabi Muhammad SAW bahwa saat proses hisab masih berlangsung, dan Shirotol mustaqim masih dibentangkan, ada sekelompok orang yang telah menanti Nabi Muhammad dipintu-pintu syurga, hingga malaikat bertanya ;

‘’siapakah kalian yang telah berada disini padahal proses hisab masih berlangsung dan belum selesai?’’

‘’Kami adalah sekelompok orang dari umat Nabi Muhammad SAW yang keluar dari dunia seperti kami masuk kedalamnya. Tak ada yang harus dihisab dari kami..’’ jawab mereka

ia ingin keluar dari dunia ini tanpa membawa apapun kecuali sekedar yang ia perlukan untuk bertahan hidup sehingga tak harus ada proses hisab yang panjang menantinya kelak.

Pernahkah kau kira?
Di antara mereka yang sibuk
Membangun istana dunia..
Ada dia yang lebih suka..
Menata singgasana di surga..

Betapa sederhana hidup sesungguhnya…
ya sangat sederhana,
andai kita tidak menganggap penting sesuatu yang sebenarnya memang tidaklah penting.
Harta dunia yang karenanya banyak orang berlomba hingga mau berbuat apapun untuk meraihnya, pada akhirnya akan ditinggalkan begitu saja.

Hidup ini sederhana saja sebenarnya…
Kita sendiriah yang suka membuat sesuatu menjadi lebih rumit.
Cinta dunia sering kali mengelabui kita dari memahami makna hidup yang sesungguhnya.

wallahu'alam bisawab..

Saudariku..

Kepada calon- calon bidadari penghuni syurga,

Wahai calon- calon istri shaleha kebanggaan Islam,

Wahai kaum hawa yang didadanya telah tertanam bunga bunga iman….

Saudariku,

Muslimah Sejati, adalah mereka yang pandangan matanya selalu menunduk dan mampu Menundukan mata mata lelaki yang mencoba menaklukannya.

Saudariku..

Tidak semua wanita berjilbab itu soleha, tapi wanita soleha itu pasti berjilbab . jika hidup ini pilihan pilihan, kenapa hanya sedikit wanita yg memilih untuk menjadi wanita sholehah yang hidupnya dikagumi dunia dan di nanti syurga?Jika Allah ta’ala menjadikan Islam itu mudah.Bukan berarti hal Wajib bisa menjadi Sunnah. Dan jika, Berjilbab itu wajib,. Bukan berarti wanita bisa seenaknya pamer aurat dan mengatakan aku belum siap. Wajib tetap harus dilaksanakan dan dosa tetap ditulis. Dan ini Ketetapan Allah.

Saudariku..

Jadilah engkau seperti kupu-kupu, ringan perawakan, indah dipandang, sedikit bergantung kepada yang lain, terbang dari satu bunga ke bunga lain, dari satu taman ke taman lain. Lihatlah… dia tidak mengeluh atas hidupnya yang sebentar, tapi dalam hidupnya yang begitu singkat dia telah menebarkan keindahan dan membuat orang yang melihatnya senang. Atau jadilah engkau seperti lebah yang selalu makan sesuatu yang baik dan mengeluarkan yang baik pula, jika ia hinggap diatas tangkai tidak mematahkan, menyentuh nektar tapi tidak merusaknya, mengeluarkan madu,terbang dengan rasa cinta dan hinggap dengan tali kasih. Itulah ibarat wanita yang lembut, perempuan sejati, yang kehadiran dan kedatangannya membawa keindahan dan sejuta manfaat, tidak ada yang tersakiti orang lain melalui perbuatan maupun lisannya.

Saudariku,

Semoga engkau menjadi permata yang berkilauan. Yang tidak mudah disentuh kecuali oleh yang berhak. Yang menyadari kemuliannya. Yang menundukkan pandangannya, memelihara auratnya. Yang teguh menjaga kehormatan dan kesuciannya.

Saudariku….Karena tampilan fisik bukanlah segalanya.

Ibnu Qoyyim dalam bukunya ‘taman orang-orang jatuh cinta & memendam rindu menulis bahwa “Allah menjadikan penyebab kesenangan adalah keberadaan istri. Andaikata penyebab tumbuhnya cinta adalah rupa yang elok, tentunya (wanita) yang tidak memiliki keelokan tidak akan dianggap baik sama sekali. Kadangkala kita mendapatkan orang yang lebih elok rupanya  memilih pasangan yang lebih buruk rupanya, padahal dia juga mengakui nilai keelokan (wanita) yang lain. Meski begitu, tidak ada kendala apa-apa dalam hatinya. Karena kecocokan akhlaq merupakan sesuatu yang paling disukai manusia, dengan begitu kita tahu bahwa inilah yang paling penting dari segalanya. Memang bisa saja cinta tubuh karena sebab-sebab tertentu. Tetapi cinta itu akan cepat lenyap, dengan lenyapnya sebab.’

‘kecantikan wajah terletak di nomor kesekian. Jauh lebih penting dari kecantikan wajah adalah kesejukan wajah Anda ketika suami memandang.’

Dalam sebuah hadist Rasullullah mengatakan..nikahilah seorang wanita karena agamanya. Sebab, seorang budak wanita yang shalehah meskipun buruk wajahnya adalah lebih utama.”


Wahai saudariku muslimah, wanita adalah kunci kebaikan suatu umat. Wanita bagaikan batu bata, ia adalah pembangun generasi manusia. Maka jika kaum wanita baik, maka baiklah suatu generasi. Namun sebaliknya, jika kaum wanita itu rusak, maka akan rusak pulalah generasi tersebut.

Maka, engkaulah wahai saudariku… engkaulah pengemban amanah pembangun generasi umat ini. Jadilah engkau wanita muslimah yang sejati, wanita yang senantiasa menjaga kehormatannya. Yang menjunjung tinggi hak Rabb-nya. Yang setia menjalankan sunnah rasul-Nya.

Saudariku… Wanita sholeha adalah Bidadari Dunia

Allah telah dengan begitu Indahnya mengibaratkan, bahwa salah satu cirri bidadari adalah tidak pernah disentuh, kesuciannya terjaga dan sopan.Wanita shaliha bukan hanya mereka yang berwajah cantik namun juga wanita yang kecantikannya terpancar dari aura hatinya, matanya terjaga dari hal hal yang diharamkan syariat, pandangannya menyejukan mata sang suami, tidak pernah membantah suami yang menuntunnya menapaki jejak jejak Assunnah dan patuh terhadap Al Qur’an. Menjadi penyemangat dikala suami kalah dan lelah, Berdiri tegak mendampingi suami dalam masa masa sulit, berada disisinya disetiap suasana. Menjadi penghibur dikala gelisah, dan menjadi Alarm dikala lelapnya fajar membuai, mengingatkan suami tercinta dengan percikan air Wudhu di wajahnya.Sungguh Kebahagiaan Memiliki wanita salihah, Hingga manusia menggambarkannya sebagai bidadari.

Sabtu, 16 Agustus 2014

Teman Terbaik

Carilah kawan terbaik

Teman Baik yang Bisa Mengajak Kita Ke Syurga

“Seseorang itu akan mengikuti agama temannya, karena itu hendaklah salah seorang diantara kalian mencermati kepada siapa ia berteman.” (HR. Tirmidzi)

Seseorang bertanya: “kepada siapa kami harus bergaul, wahai Syaikh?” Sufyan Ats Tsauri menjawab: “Dengan orang-orang yang senantiasa mengingatkanmu untuk berdzikir kepada Allah, dengan orang-orang yang membuatmu gemar beramal untuk akhirat. Dan, dengan orang-orang yang akan menambah ilmumu ketika kamu berbicara kepadanya.”

Yusuf bin Husain berkata, Aku bertanya kepada Dzun Nun ketika ingin berpisah dengan beliau, “Dengan siapa aku mesti bermajlis/bergaul/berguru?” , beliau menjawab, “Hendaknya kamu bermajlis dengan orang yang hanya dengan melihatnya saja sudah mengingatkanmu kepada Allah Azza wa Jalla, kewibawaannya membekas di dalam hatimu, ucapannya menambah motivasimu dalam beramal, amalnya membuatmu zuhud di dunia, dan kamu tidak bermaksiat kepada Allah selama kamu berada di dekatnya. Dia menasehatimu dengan perbuatan, tidak (hanya) dengan perkataan.”

Waspadalah dari kawan yang buruk, yaitu kawan yg jika engkau ingin dekat dgn Allah maka dia tak dapat membantumu, dan jika engkau melupakan Allah maka dia tak mau mengingatkanmu.

Rabu, 23 Oktober 2013

Saatnya Islam Menjadi Visi Pergerakan Pemuda


                       
Kata “pemuda” akan membuat orang-orang berpikir tentang agent of change, semangat yang membara, kekuatan yang tiada habisnya, daya kreasi yang tak pernah terhenti, dan generasi untuk kepemimpinan Negara di masa depan. Pemuda adalah tulang punggung peradaban, peradaban di dalam masyarakat, pemuda merupakan satu identitas yang potensial dengan mempunyai kedudukan yang strategis sebagai penerus cita – cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya. Pemuda memiliki potensi yang sangat besar dalam melakukan proses perubahan. Pemuda adalah sosok yang suka berkreasi, idealis dan memiliki keberanian serta menjadi inspirator dengan gagasan dan tuntutannya. 

Generasi muda adalah penentu perjalanan bangsa di masa berikutnya. generasi muda,  mempunyai kelebihan dalam pemikiran yang ilmiah, selain semangat mudanya, sifat kritisnya, kematangan logikanya. Pemuda adalah motor penggerak utama perubahan. Pemuda diakui perannya sebagai kekuatan pendobrak kebekuan dan kejumudan masyarakat.

Namun pada faktanya, sistem kapitalis telah membuat pemuda jauh dari hakikat dirinya sebagai agen perubahan. Karena realita pemuda saat ini cenderung hedonisme dan hura-hura.  Gaya hidup pesta dan dugem yang kian hari kian meluas. Genk motor, playstation dan game online, gila bola luar biasa, Kontes Idol dan sejenisnya pun sangat diminati kaum pemuda, belum lagi Himpitan kurikulum dan ekonomi, pengarusan gaya hidup hedonis dsb, seakan telah memaksa pemuda memilih prinsip hidup pragmatis.  Peran strategis pemuda pun seakan-akan telah dimandulkan.

Yang lebih parah lagi kemerosotan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, sangat jauh sekali dari nilai-nilai ajaran islam yang mayoritas penduduk indonesia bahkan pemudanya sekalipun beragama islam. Agama hanya dijadikan kedok untuk menutupi kesalahan, agama hanya di jadikan sebagai  aktivitas ritual saja.

Lalu sekarang, apakah masih layak pemuda masa kini di sebut sebagai “Agen of Change”? ketika orientasi pemuda sudah beralih menjadi individualis, tidak keritis dan apolitis. Faktanya keberadaan pemuda sekarang sangat jauh sekali dari peran “Agen of Change” itu sendiri. bagaimana jadinya jika yang menggenggam nasib para pemuda saat ini ternyata sistem kapitalisme-sekulerisme dan liberalisme? bukankah yg terjadi saat ini para pemuda menjadi estafet kepemimpinan kapitalis yang rakus tanpa ketuhanan dengan hidup sebebas-bebasnya yg kebahagiaan dunia sebagai tujuan hidupnya. faktanya demokrasi hanya memberikan kemaslahatan pada individu-individu saja. Intinya demokrasi telah “gagal total” untuk mensejahterakan rakyat.  Cukup sabarkah pemuda masa kini dengan keadaan ini hingga enggan bergerak, Atau hanya geram tanpa ada action, padahal di satu sisi masih ada solusi yang dapat mengeluarkan rakyat dari permasalahan ini.

Namun demikian, tidak semua realitas pemuda jauh dari hakekat dirinya sebagai agen perubahan. Masih ada para pemuda yang memiliki kesadaran dan keinginan untuk berjuang membangkitan umat, hanya saja arah perjuangan yang akan mereka tempuh dan perjuangkan tidak membawa kepada kebangkitan yang hakiki. Karena terkungkung oleh sistem kapitalisme sekuler yang membuat arah perubahan pemuda menjadi semu. Sekali lagi demokrasi bukan jalan mewujudkan perubahan yang hakiki. Menggantungkan harapan terjadinya perubahan hakiki kepada demokrasi hanya akan mendatangkan kekecewaan. Fakta yang terjadi selama ini sudah menegaskan hal itu. Karena itu, tidak sepantasnya kita masih menaruh harapan pada demokrasi.

Pemuda  harus menyadari bahwasannya islam itu rahmat bagi seluruh alam. Islam itu tidak sesempit sebagai aktivitas ritual saja, tetapi islam itu mencakup seluruh aspek kehidupan, mengatur seluruh aspek kehidupan dengan syariahnya, baik pada bidang pendidikan, bidang ekonomi, bidang  sosial, bidang politik, bidang keamanan pertahanan dan sebagainya.  Untuk menerapkan syariah ini maka harus ada sistem pemerintahan Islam sendiri untuk menanunginya yaitu Khilafah. Salah jika ada orang yang beranggapan bahwa non-muslim tidak akan sejahtera, hak beragama non-muslim di kekang,  atau ketika Islam tegak  semua orang non-muslim itu beralih agama menjadi Islam. Pandangan tersebut salah karena pada massa kepemimpinan Umar bin Khattab r.a beliau tidak diam saja ketika Kedhaliman yang menimpa orang-orang non muslim. Seperti  kasus Kezaliman seorang anak penguasa di wilayah propinsi Mesir di masa kepemimpinannya. 

Dengan hal itu, apakah ketika ada solusi terbaik didepan kita, maka kita akan abaikan saja? Tentu tidak. Pemuda masa kini wajib bicara soal syariah karena Syariah Islam merupakan satu-satunya  pilihan dan konsekuensi keimanan kita kepada ALLah SWT dan Rasul-Nya. Syariah  hal yang rasional untuk diterapkan dalam rangka mengubah kedhaliman menjadi keadilan di tengah-tengah umat manusia. Pemuda harus sadar akan hal ini, karena peran pemuda adalah “Agen of Change” yang dapat merubah kondisi yang bobrok ini ke arah yang lebih baik.  Pemuda dengan kesadarannya akan takwa kepada Allah SWT harus mempunyai peran besar di tengah-tengah masyarakat, melakukan edukasi yaitu melakukan opini umum pada masyarakat,  hingga melakukan agregasi atau membentuk persepsi-persepsi yang sama di tengah masyarakat dan membentuk kesadaran mereka, dan terakhir artikulasi, membentuk perubahan menuju indonesia lebih baik dengan syariat Islam.


Desy Mayangsari

Senin, 05 Agustus 2013

UKT : “Uang Kuliah Tunggal Atau Uang Kuliah Tinggi”



Beberapa minggu lagi akan dimulai tahun ajaran baru 2013-2014, kabarnya  pemerintah memberlakukan kebijakan Kuliah Tunggal (UKT) Yaitu Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 55 Tahun 2013 tentang BKT dan UKT Pada Perguruan Tinggi Negeri di lingkungan Kemendikbud, untuk meringankan beban mahasiswa adalah salah satu dasar pertimbangan kebijakan UKT. Demikian ditegaskan pada poin pertimbangan (poin b) PermenDikBud tersebut. Namun kenyataannya sangat jauh dari yang diharapkan. Sebagai gambaran, biaya kuliah per mahasiswa pada Program Studi Kedokteran berkisar Rp 32 – 62 juta/tahun; Ilmu Tehnik Rp 14 – 20 juta/tahun; dan Ilmu Sosial Rp 10 – 17 juta/tahun (Lihat Hand out: “Pokok-Pokok Pengaturan Rancangan RUU DIKTI, H.  Syamsul Bachri M.Sc.  Wa.Ka. Komisi X DPR RI/ Ka Panja RUU DIKTI Komisi X DPR RI). Sementara pendapatan per kapita masyarakat Indonesia hanya Rp 33,3 juta (BPS, 2012).  Jelas ini sangat membebani rakyat, di tengah-tengah serba mahalnya berbagai kebutuhan pokok masyarakat.
Dengan adanya kebijakan BKT dan UKT, biaya pendidikan di tingkat pendidikan tinggi tidak menjadi lebih murah malah “Uang Kuliah Tinggi”.  Ini terlihat dari tingginya nilai BKT, yang mendasari penentuan nilai UKT.  Yaitu keseluruhan biaya operasional per mahasiswa per semester pada program studi di perguruan tinggi negeri.  Nilai BKT dikurangi biaya yang ditanggung pemerintah merupakan nilai UKT, yang digolongkan berdasarkan kemampuan ekonomi mahasiswa. Tidak sedikit yang terkecoh dengan gagasan tata kelola yang liberalistik tersebut. karena gagasan ini dipoles dengan prinsip-prinsip yang dipandang ideal. Tata kelola pendidikan tinggi yang baik tidak akan pernah terwujud selama komersialisasi menjadi jiwa tata kelola.  Bahkan inilah (liberalisasi, komersialisasi) yang menjadi sumber petaka pendidikan tinggi saat ini.  Mulai dari biaya pendidikan tinggi sangat mahal, hingga disorientasi visi dan misi pendidikan tinggi.  Jelas ini konsep tata kelola pendidikan tinggi yang menyalahi ketentuan Islam, disamping amat sangat membahayakan masa depan umat. 
Dalam Islam, tujuan pendidikan adalah untuk membentuk kepribadian Islam (syakhshiyah Islamiyah) peserta didik serta membekalinya dengan berbagai ilmu dan pengetahuan yang berhubungan dengan kehidupan. Pendidikan dalam Islam merupakan kebutuhan dasar yang wajib dipenuhi sebagaimana kebutuhan makan, minum, pakaian, rumah, kesehatan, dan sebagainya. Program wajib belajar berlaku atas seluruh rakyat pada tingkat pendidikan dasar dan menengah. Negara wajib menjamin pendidikan bagi seluruh warga dengan murah/gratis. Negara juga harus memberikan kesempatan kepada warganya untuk melanjutkan pendidikan tinggi secara murah/gratis dengan fasilitas sebaik mungkin (An Nabhani, Ad-Dawlah al-Islâmiyyah, hlm. 283-284).
Konsep pendidikan murah/gratis ini telah diterapkan oleh Khilafah Islam selama kurang lebih 1400 tahun, hingga Khilafah Ustmaniyah di Turki diruntuhkan oleh imperialis kafir pada tahun 1924 M. Selama itu pendidikan Islam telah mampu mencetak SDM unggul yang bertaraf internasional dalam berbagai bidang. Di antaranya adalah Imam Malik bin Anas (w. 798), Imam Syafii (w. 820), Imam Ahmad bin Hanbal (w. 855), dan Imam Bukhari (w. 870) sebagai ahli al-Quran, hadis, fikih, dan sejarah; Jabir bin Hayyan (w. 721) sebagai ahli kimia termasyhur; al-Khawarizmi (w. 780) sebagai ahli matematika dan astronomi; al-Battani (w. 858) sebagai ahli astronomi dan matematika; dan masih banyak lagi. Semua ini hanya mungkin terjadi jika sistem ekonomi Islam diterapkan oleh negara, termasuk dalam pengelolaan sumberdaya alam milik rakyat. Sesungguhnya negeri ini tidak akan bisa keluar dari berbagai krisis yang membelenggu, kecuali jika syariah Islam diterapkan secara kâffah baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, sosial-budaya, dan sebagainya. Sungguh, hanya dengan syariah Islam sajalah kita bisa meraih kemuliaan hidup di dunia dan akhirat.

Sabtu, 20 April 2013

inspirasi



Ya Rabb, kutahu,

sepanjang ku mengenalnya, ia tak pernah lalai dalam menjalankan syariat-Mu

selama ku bersamanya tak pernah terbersit satu patah kata pun untuk menyerah dalam menegakkan dien-Mu

selalu yang kulihat,

senyum dan riang tawanya ketika ia bersamaku

tetes air matanya ketika ia tertunduk dalam doanya di sampingku

Ukhti,

Kau bukan orang biasa

Karena kau memang tak biasa

Kau slalu ucap, bahwa kau istimewa

Ya, begitu adanya

kukira …
 Kau istimewa karena kau cantik,

Kukira…
Kau istimewa karena kau kaya,

kukira…
Kau istimewa karena kau pandai,
kukira…
Kau istimewa karena kau apa dan apa,

Ternyata, tidak, bukan, aku salah menyangkamu

Ukhti

Kau istimewa karena kau tunduk pada-Nya

Kau istimewa karena kau berjuang di jalan-Nya

Kau istimewa karena kau jaga pandangan karena takut pada -Nya

Kau istimewa karena kau jaga kemaluan karena takut pada murka-Nya

Ukhti

Aku bangga padamu

Doakan aku supaya termasuk dalam golongan sepertimu

Bimbing aku agar selalu dalam jalan-Nya

Nasehati aku di kala ku menjauhi-Nya

Tegur aku di kala ku mulai meninggalkan syariat-Nya

Ingatkanku ketika ku malas beribadah pada-Nya

Ukhti

Aku slalu berharap

Agar kita selalu bersama

Agar kita selalu berjuang bersama

Agar suatu saat aku menemuimu dalam suka cita hasil perjuangan kita

Jika Allah berkehendak lain, maka aku juga berharap

Agar Allah mempertemukan kita di jannah-Nya kelak

Kau tahu, Ukhti?

Mengapa aku tulis note ini?

Tak ada alasan lain

Hanya,

Karena,

kucintaimu karena Allah

kucintaimu karena kau mencintai Allah

kucintaimu karena kau berjuang untuk kemuliaan agama Allah

kucintaimu karena kau pun merindukan apa yang selama ini kurindukan pula.

Sabtu, 30 Maret 2013

Islam : solusi tuntas kekerasan terhadap perempuan

Kekerasan terhadap perempuan kembali menjadi sorotan. Sementara ini, data yang diperoleh menyebutkan, Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) selama 2011 menangani 119.107 kasus kekerasan terhadap perempuan. Sebanyak 113.878 kasus (95,61 %) di antaranya adalah kekerasan yang terjadi di ranah domestik sementara 5.187 kasus terjadi di ranah publik dan 42 kasus terjadi di ranah negara. Dari dua tahun silam Komisi Nasional Anti kekerasan terhadap Perempuan mengharapkan Konferensi Tingkat Tinggi Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (KTT ASEAN) ke-18 mendorong tumbuhnya lembaga HAM perempuan di semua negara anggota ASEAN. Akan tetapi tidak adanya perubahan yang signifikan bahkan sampai awal tahun 2013 pun kasus kekerasan terhadap perempuan terus bermunculan. Bisakah lembaga perempuan seperti itu mengentaskan persoalan perempuan?

Komnas Perempuan merupakan lembaga nonstruktural negara yang keberadaannya diakui sebagai satu-satunya model mekanisme HAM perempuan yang independen di dunia. Dalam setiap mengambil keputusan, Komnas Perempuan selalu melibatkan mitra strategisnya yakni korban, organisasi perempuan, lembaga layanan dan lembaga pemerintah, untuk terus mendorong penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan.

Semua keputusan bersifat independen dan tidak dapat diintervensi lembaga negara manapun, baik legislatif, yudikatif maupun eksekutif. Komnas Perempuan juga terus mendorong peran negara dalam mengungkapkan kebenaran, pemulihan dan keadilan kepada perempuan korban kekerasan sehingga kekerasan terhadap perempuan di tingkat apa saja, bisa dihilangkan.

Tentu saja, sebagai wadah perempuan di negara sekuler, proses pendampingan terhadap perempuan-perempuan bermasalah ini pun berangkat dari paradigma sekuler. Di mana, dalam kacamata sekuler, kekerasan terhadap perempuan terjadi karena perempuan selalu ditempatkan sebagai subordinat laki-laki. Dan, agama Islam dituduh memberi kontribusi besar atas konstruksi perempuan sebagai makhluk kelas dua itu. Karena itu, solusi yang ditawarkan untuk mengentaskan problem perempuan adalah dengan membebaskan perempuan dari belenggu ikatan agama.

Jika ada perempuan yang menjadi korban kekerasan suami misalnya, selalu suami yang disalahkan dan didorong untuk bercerai. Setelah bercerai, kemandirian ekonomi menjadi sasaran program selanjutnya, sehingga ibu-ibu mencari nafkah dengan meninggalkan anak-anaknya. Anak-anak menjadi kehilangan kasih sayang dan figur orang tua. Kelak ia menjadi anak bermasalah. Lingkaran setan itu terus bergulir tanpa ujung, tanpa solusi mengakar.

Ya, memang, bisa jadi Komnas Perempuan mampu mengatasi persoalan individu perempuan yang menjadi korban. Misal mendampingi, melakukan pemberdayaan dan konseling secara psikologis. Namun, itu hanya bersifat personal. Satu perempuan lepas dari masalah, akan bermunculan lagi perempuan-perempuan bermasalah lainnya. Ini terjadi karena sistem yang diterapkan bukan sistem yang peduli pada perempuan.

Selama perempuan dijadikan objek eksploitasi oleh sistem sekuler yang menuhankan bodi dan materi, perempuan selamanya akan terus terinjak-injak. Dengan demikian, berapa banyak pun Komnas Perempuan didirikan di berbagai negara, tidak akan efektif mengentaskan nasib perempuan kecuali mengganti sistem sekuler dengan sistem Islam. Karena, hanya sistem Islam, dengan pemimpinnya yang amanah, insya Allah akan mampu menyelamatkan perempuan sampai akar-akarnya.

 
Islam sangat melindungi perempuan. Sudah sering dijabarkan, betapa rasa kasih sayang Allah SWT tercermin dalam syariat Islam yang mengatur peran dan kedudukan seorang perempuan. Seperti perempuan sebagai manajer rumah tangga, sehingga lebih banyak beraktivitas di ruang privat. Hal ini mempersempit peluang terjadinya bentuk-bentuk eksploitasi, kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan.

Kalaupun orang di lingkungan tempat tinggalnya berpotensi melakukan kekerasan dan pelecehan, tetap jauh lebih kecil peluangnya dibanding perempuan itu dibiarkan berkeliaran dan dieksploitasi. Seperti kasus banyaknya TKW yang disiksa, bahkan dibunuh majikan. Semua tidak akan terjadi manakala TKW tersebut sudah ada yang menanggung nafkahnya sehingga tidak perlu bekerja.
Karena itu, sudah selayaknya para perempuan merindukan datangnya pemimpin yang benar-benar peduli, menjadi pelindung dan pengayom kaumnya. Hal itu pernah dicontohkan di masa Khilafah. Konon, dahulu di masa keemasan Islam ada seorang teladan abadi sepanjang masa. Ia adalah Khalifah Al-Mutasim dari dinasti Bani Abbasiyah (833-842 Masehi). Kisah heroik Al-Mutashim dicatat dengan tinta emas sejarah Islam dalam kitab al-Kamil fi al-Tarikh karya Ibn Al-Athir. Peristiwa bersejarah itu terjadi 223 Hijriyyah, dalam judul Penaklukan Kota Ammuriah.
Pada 837, Al-Mutasim Billah menyahut seruan seorang budak Muslimah yang konon berasal dari Bani Hasyim yang sedang berbelanja di pasar. Ia meminta pertolongan karena diganggu dan dilecehkan kaum Romawi. Kainnya dikaitkan ke paku sehingga ketika berdiri, terlihatlah sebagian auratnya.

Wanita itu lalu berteriak memanggil nama Khalifah Al-Mutashim Billah dengan lafadz yang legendaris "waa Mu’tashimaah!" yang juga berarti "di mana kau Mutashim, tolonglah aku!" Mendapat laporan mengenai pelecehan ini, sang Khalifah pun menurunkan puluhan ribu pasukan untuk menyerbu kota Ammuriah (Turki). Panjangnya barisan tentara ini tidak putus dari gerbang istana khalifah di Baghdad hingga Kota Ammuriah (Turki).

Ribuan tentara Muslim bergerak pada April, 833 Masehi dari Baghdad menuju Ammuriah. Kota Ammuriah dikepung oleh tentara Muslim selama kurang lebih lima bulan hingga akhirnya takluk di tangan Khalifah al-Mu'tasim pada tanggal 13 Agustus 833 Masehi. Sebanyak 30.000 prajurit Romawi terbunuh dan 30.000 lainnya ditawan. Pembelaan kepada Muslimah ini sekaligus dimaksudkan oleh khalifah sebagai pembebasan Ammuriah dari jajahan Romawi.

Setelah menduduki kota tersebut, khalifah memanggil sang pelapor untuk ditunjukkan di mana rumah wanita tersebut. Saat berjumpa dengannya ia mengucapkan "Wahai saudariku, apakah aku telah memenuhi seruanmu atasku?" Dan sang budak wanita ini pun dibebaskan oleh khalifah serta orang Romawi yang melecehkannya dijadikan budak bagi wanita tersebut.

Subhanallah! Begitu mulianya harga diri seorang perempuan, hingga Khalifah pun membelanya secara maksimal. Pemimpin seperti itulah yang senantiasa kita rindukan. Insya Allah, perempuan akan terlepas dari berbagai persoalan jika memiliki pemimpin amanah.