Ya Rabb, kutahu,
sepanjang ku mengenalnya, ia tak pernah lalai dalam menjalankan syariat-Mu
selama ku bersamanya tak pernah terbersit satu patah kata pun untuk menyerah dalam menegakkan dien-Mu
selalu yang kulihat,
senyum dan riang tawanya ketika ia bersamaku
tetes air matanya ketika ia tertunduk dalam doanya di sampingku
Ukhti,
Kau bukan orang biasa
Karena kau memang tak biasa
Kau slalu ucap, bahwa kau istimewa
Ya, begitu adanya
kukira …
sepanjang ku mengenalnya, ia tak pernah lalai dalam menjalankan syariat-Mu
selama ku bersamanya tak pernah terbersit satu patah kata pun untuk menyerah dalam menegakkan dien-Mu
selalu yang kulihat,
senyum dan riang tawanya ketika ia bersamaku
tetes air matanya ketika ia tertunduk dalam doanya di sampingku
Ukhti,
Kau bukan orang biasa
Karena kau memang tak biasa
Kau slalu ucap, bahwa kau istimewa
Ya, begitu adanya
kukira …
Kau istimewa karena kau cantik,
Kukira…
Kau istimewa karena kau kaya,
kukira…
Kau istimewa karena kau pandai,
kukira…
kukira…
Kau istimewa karena kau apa dan
apa,
Ternyata, tidak, bukan, aku salah menyangkamu
Ukhti
Kau istimewa karena kau tunduk pada-Nya
Kau istimewa karena kau berjuang di jalan-Nya
Kau istimewa karena kau jaga pandangan karena takut pada -Nya
Kau istimewa karena kau jaga kemaluan karena takut pada murka-Nya
Ukhti
Aku bangga padamu
Doakan aku supaya termasuk dalam golongan sepertimu
Bimbing aku agar selalu dalam jalan-Nya
Nasehati aku di kala ku menjauhi-Nya
Tegur aku di kala ku mulai meninggalkan syariat-Nya
Ingatkanku ketika ku malas beribadah pada-Nya
Ukhti
Aku slalu berharap
Agar kita selalu bersama
Agar kita selalu berjuang bersama
Agar suatu saat aku menemuimu dalam suka cita hasil perjuangan kita
Jika Allah berkehendak lain, maka aku juga berharap
Agar Allah mempertemukan kita di jannah-Nya kelak
Kau tahu, Ukhti?
Mengapa aku tulis note ini?
Tak ada alasan lain
Hanya,
Karena,
kucintaimu karena Allah
kucintaimu karena kau mencintai Allah
kucintaimu karena kau berjuang untuk kemuliaan agama Allah
kucintaimu karena kau pun merindukan apa yang selama ini kurindukan pula.
Ternyata, tidak, bukan, aku salah menyangkamu
Ukhti
Kau istimewa karena kau tunduk pada-Nya
Kau istimewa karena kau berjuang di jalan-Nya
Kau istimewa karena kau jaga pandangan karena takut pada -Nya
Kau istimewa karena kau jaga kemaluan karena takut pada murka-Nya
Ukhti
Aku bangga padamu
Doakan aku supaya termasuk dalam golongan sepertimu
Bimbing aku agar selalu dalam jalan-Nya
Nasehati aku di kala ku menjauhi-Nya
Tegur aku di kala ku mulai meninggalkan syariat-Nya
Ingatkanku ketika ku malas beribadah pada-Nya
Ukhti
Aku slalu berharap
Agar kita selalu bersama
Agar kita selalu berjuang bersama
Agar suatu saat aku menemuimu dalam suka cita hasil perjuangan kita
Jika Allah berkehendak lain, maka aku juga berharap
Agar Allah mempertemukan kita di jannah-Nya kelak
Kau tahu, Ukhti?
Mengapa aku tulis note ini?
Tak ada alasan lain
Hanya,
Karena,
kucintaimu karena Allah
kucintaimu karena kau mencintai Allah
kucintaimu karena kau berjuang untuk kemuliaan agama Allah
kucintaimu karena kau pun merindukan apa yang selama ini kurindukan pula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar